Literasi Digital bagi Pendidik Profesional Era Society 5.0

Seminar Nasional Pendidikan Sultan Agung 3 (Sendiksa 3) yang dikemas dalam Webinar, mengangkat tema ‘’Menyiapkan pendidik profesional dengan literasi digital untuk menghadapi society  5.0″, diselenggarakan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Sultan Agung (Unissula). Acara ini menggandeng Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon (UGJ), Universitas Kuningan Jakarta, dan Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, 30 November 2021.

Seminar yang dikemas melalui laman zoom meeting dan secara live YouTube sangat diapresiasi oleh para peserta, hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya peserta yang jumlahnya hingga melebihi 600 peserta yang hadir pada laman zoom dan subscribernya hingga mencapai 7 ribuan lebih pada laman YouTube. Nila Ubaidah, dosen Pendidikan Matematika FKIP Unissula, sebagai panitia penyelenggara mengatakan, peserta yang hadir dalam Seminar Nasional Pendidikan Sultan Agung 3 (Sendiksa 3) terdiri dari berbagai latar belakang pendidikan, baik dari mahasiswa, guru dari berbagai jenjang pendidikan PAUD, SD, MI, SMP, MTs, SMA, MA, dosen dan praktisi pendidikan. Sendiksa 3 dimoderatori oleh salah satu dosen muda Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unissula Lely Nisfi Setiana, S.Pd., M.Pd.

Sendiksa 3 ini  menghadirkan pemateri-pemateri yang sangat luar biasa di bidangnya, seperti pemateri Dr. Turahmat, S.Pd., M.Pd, Dekan FKIP Unissula yang memaparkan materi Literasi Digital dalam Implementasi Blanded Learning pada Pembelajaran Tatap Muka Terbatas. Pemateri  lain, Dr. H. Endang Herawan, S.Pd., M.M. Dekan FKIP Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon yang memaparkan materi Literasi Numerasi di Era Digital Bagi Pendidik Abad 21. Sedangkan Asep Jejen Jaelani, S.Pd., M.Pd, Dekan FKIP Universitas Kuningan Jakarta yang memaparkan  materi dengan judul “Literasi Digital Dan Pembelajaran Mandiri” serta Roni Sulistiyono, S.Pd.,M.Pd, yang merupakan Kaprodi PBSI Universitas Ahmad Dahlan  memaparkan materi “Literasi Digital Bagi Pendidik Profesional Bahasa Indonesia”.

Dalam pembahasan ini dikupas, bagaimana saat pertemuan tatap muka masih terbatas dan kondisi pandemi Covid-19 yang belum kunjung usai, mengharuskan para siswa dan mahasiswa untuk berdamai dengan keadaan dan  kebiasaan belajar serta system pembelajarannya via digital atau melalui pembelajaran daring maupun blended learning. Hal ini secara tidak langsung berbanding lurus dan berpengaruh terhadap percepatan dan penguatan Tecnology Pedagogical Content Knowledge (TPaCK) yang merupakan salah satu target dalam Era Society 5.0. Sedangkan melalui belajar dan pembelajaran matematika dan bahasa Indonesia berbantuan digital bagi para siswa dan para siswa diajak bagaimana mengintegrasikan TPaCK yang merupakan tuntutan revolusi pendidikan abad 21.

Prosenya, mengedepankan problem solving dengan pemodelan matematika namun kita tidak boleh melupakan bahwa para siswa juga membutuhkan bantuan, bimbingan dan pendekatan secara persuasive meski dikemas melalui pembelajaran daring maupun blanded learning sekalipun. Literasi digital adalah sebuah keniscayaan dalam semua ranah kehidupan. Pada bidang pendidikan, literasi digital merubah mindset manusia untuk dapat dengan cepat beradaptasi dengan perkembangan IT.

 

Artikel ini juga dimuat dalam kanal berita jatengdaily.com dengan judul artikel Pentingnya Menyiapkan Pendidik Profesional lewat Literasi Digital untuk Menghadapi Society 5.0

Last Updated (Monday, 13 December 2021 12:44)