Seminar Nasional Pendidikan Universitar Islam Sultan Agung (SENDIKSA I) : Mengurai Permasalahan Pendidikan Kita (Studi Kajian Kurikulum, Pelaksanaan, dan Evaluasi)

“Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin dan karakter), pikiran (intelek), dan tubuh anak, dalam rangka kesempurnaan hidup dan keselarasan dengan dunianya”. Itulah pengantar pembuka yang disampaikan oleh Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Dr. Awalludin Tjalla dalam Seminar Nasional Pendidikan Universitas Islam Sultan Agung (SENDIKSA I) yang dikutip dari motivasi Ki Hajar Dewantara.

Seminar yang diadakan hari Selasa, 2 Juli 2019 di GKB Lt.10 Unissula mengangkat tema “Mengurai Permasalahan Pendidikan Kita: Studi Kajian Kurikulum, Pelaksanaan, dan Evaluasi” diikuti oleh Dosen dan Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unissula.

Lebih lanjut, Prof, Dr. Endry Boeriswati,M.Pd Universitas Negeri Jakarta mengemukakan bahwa sesuai kurikulum yang ada dapat menginovasikan suatu pembelajaran yaitu salah satunya dengan sistem penilaian integratif bahasa indonesia berbasis neuroscience. Neuroscience merupakan dalam belajar bahasa bagaimana kita berpikir, belajar terjadi berupa kegiatan mental internal dalam diri kita, dan belajar bahasa merupakan proses berpikir yang kompleks.

Dalam kegiatan studi kajian, pelaksanaan, dan evaluasi ini, selain membahas dari sisi pembelajaran tentang bahasa juga membahas pembelajaran tentang matematika. Prof, Sutama,M.Pd Universitas Muhammadiyah Surakarta mengemukakan bahwa sesuai kurikulum yang berlaku saat ini, dapat dilakukan pengembangan kurikulum matematika yaitu salah satunya melalui penilaian pembelajaran matematika berorientasi progam for international student assessment di sekolah menengah pertama. Pembelajaran tersebut bisa berupa pembelajaran kolaboratif berbasis lesson study, project base learnig, STEM (science, technology, engineering, and mathematics).

Prof. Gunarhadi , MA, Ph.D Universitas Sebelas Maret Surakarta menguraikan mengenai kurikulum dan pembelajaran humanistik di kelas heterogin.

Seminar tersebut diikuti oleh mahasiswa pendidikan matematika, pendidikan guru sekolah dasar, dan pendidikan bahasa indonesia dengan antusias. Dan bahkan diikuti oleh mahasiswa selain progam studi pendidikan.

Last Updated (Thursday, 19 September 2019 11:17)