Puncak Fakultair, BEM FKIP Unissula Gelar Inagurasi

Semarang (10/9) – Penyambutan mahasiswa baru FKIP Unissula tahun ini ditutup dengan acara inagurasi. Inagurasi tersebut digelar di lapangan gedung baru FKIP dengan panggung yang cukup besar. Hal tersebut sudah jauh direncanakan oleh BEM FKIP sebagai penyelenggara dan pihak yang bertanggung jawab untuk pelaksanaan Ospek tahun ini. Acara tersebut digelar mulai pagi pukul 08.00 WIB sampai sore hari dan dibuka langsung oleh Sekretaris Dekan FKIP, Mohamad Aminudin, M. Pd.

Dalam sambutannya beliau mengatakan bahwa inagurasi tersebut harus diikuti mahasiswa dengan baik sebagai ajang pengembangan bakat, sehingga bakat yang dimiliki mahasiswa dapat disalurkan dan dikembangkan menjadi lebih baik.

Pementasan inagurasi dibuka dengan pertunjukan Happening Art dari teater 1 jiwa (Teasaji). Teater Teasaji merupakan teater yang cukup ternama dari Prodi PBSI. Pada pertunjukan teater tersebut diceritakan kisah tentang perjuangan mahasiswa baru yang ingin menggapai cita-citanya. Kisah tersebut dipentaskan untuk memberikan motivasi kepada mahasiswa baru selama menjalani proses perkuliahan nanti.

Pementasan selanjutnya oleh masing-masing kelompok yang sudah dibentuk dari tiga prodi (PMat, PBSI, dan PGSD) sebanyak 15 kelompok. Dari 15 kelompok tersebut masing-masing mementaskan pertunjukkan yang berbeda, seperti puisi, parodi, drama, musikalisasi puisi, dan lain-lain.

Dalam inagurasi tersebut tidak hanya mahasiswa baru yang tampil menunjukkan bakat mereka, tetapi mahasiswa senior pun ikut tampil memeriahkannya. Meriahnya inagurasi tersebut semakin terasa ketika Hima PGSD menampilkan pertunjukan tari-tarian tradisional. Selain itu, dari Hima Dibatrasia juga menampilkan drama dengan judul Dunia Fatamorgana.

Hima PMat dan BSO (Badan Semi Otonom) juga tidak mau tertinggal dengan menampilkan band dengan tembang-tembang pop masa kini, sehingga suasana kekinian sangat terasa. Selanjutnya inagurasi ditutup dengan deklarasi dari Presiden BEM, Faisal Hafiz Faza, tentang sejarah Indonesia dan pembacaan sumpah mahasiswa. Pembacaan deklarasi mahasiswa tersebut diakhiri dengan lagu Darah Juang.