Tidak Ada Bullying, Fakultair FKIP Unissula Sukses

Semarang (5/7) – Sesuai dengan imbauan dari Menteri Pendidikan bahwa masa Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (Ospek) saat ini tidak boleh lagi ada praktik kekerasan atau perpeloncoan, maka BEM FKIP Unissula melaksanakan Ospek atau Fakultair tanpa adanya kekerasan sedikitpun. Fakultair FKIP dilaksanakan selama 3 hari mulai tanggal 4-5 September dan puncak pada tanggal 10 September. Kegiatan Fakultair diisi mulai dari pengenalan lingkungan kampus, visi dan misi FKIP, pengenalan dosen, pengenalan dan sosialisasi organisasi kampus, dan pemberian materi PKM. Tujuannya agar mahasiswa FKIP mempunyai bekal untuk menjalani kehidupan di kampus selama masa kuliah nanti. Selain itu, Fakultair juga diisi dengan kegiatan fisik seperti senam pagi, out bond, dan tanam pohon massal di lingkungan kampus FKIP. Kegiatan fisik tersebut untuk melatih kedisiplina, kerja sama, dan mengakrabkan semua peserta Fakultair.

Kegiatan Fakultair FKIP akan ditutup dengan inagurasi yang diisi oleh mahasiswa Prodi PMat, PGSD, PBSI dan pengurus BEM dan Hima. Pentas inagurasi tersebut selain sebagai acara puncak Fakultair tahun ini juga untuk menggali dan mengembangkan bakat mahasiswa teruma dalam bidang seni. Dengan demikian, Fakultair semakin terasa menyenangkan dan diisi dengan kegiatan-kegiatan yang positif dan bermanfaat tanpa adanya kekerasan atau bullying.

“Jika ada mahasiswa yang merasa di-bully maka segera komunikasikan dengan kakak kelas atau dosen yang bertanggung jawab sehingga masalah langsung bisa diselesaikan,” jelas Meilan Arsanti, M. Pd., salah satu dosen FKIP, pada saat memberikan materi tentang permasalahan kekerasan (bullying) dalam Ospek. Mahasiswa juga harus melaksanakan Ospek di kampus dengan gembira sehingga tidak merasa tertekan. Selain itu, mahasiswa harus bisa mengambil hikmah dan manfaat dari setiap kegiatan selama Fakultair.

Pada kegiatan Fakultair FKIP mahasiswa sangat berantusias dan senang karena tidak ada bullying dan melakukan kegiatan-kegiatan yang aneh dan tidak bermanfaat. Mereka hanya disuruh membawa caping yang dicat warna merah untuk mahasiswa PGSD, warna biru untuk mahasiswa PMat, dan warna abu-abu untuk mahasiswa PBSI. Tujuannya adalah untuk membedakan ketiga prodi tersebut pada saat melaksanakan Fakultair jelas Ketua BEM FKIP, Faisal Hafiz Faza.