Semarang, 17 September 2025, FKIP Unissula terus menunjukkan komitmennya dalam membangun jejaring akademik dan memperluas kolaborasi lintas perguruan tinggi. Upaya ini diwujudkan melalui penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) dengan FTIK UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan yang bertempat di Ruang Rapat FKIP Unissula. Penandatanganan dokumen kerja sama menjadi momentum penting bagi kedua institusi dalam memperkuat sinergi tridharma perguruan tinggi.
Kegiatan ini berlangsung dalam suasana penuh semangat kolaborasi, dihadiri langsung oleh Dekan FTIK UIN Gus Dur, Prof. Dr. H. Muhlisin, M.Ag., serta Dekan FKIP UNISSULA, Dr. Muhamad Afandi, S.Pd., M.Pd., M.H. Kehadiran para Ketua Program Studi FKIP UNISSULA, mulai dari Pendidikan Matematika, Pendidikan Bahasa Indonesia, hingga Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), semakin menegaskan bahwa kerjasama ini bukan sekadar seremonial, melainkan akan ditindaklanjuti dengan langkah konkret dalam penguatan kurikulum, riset kolaboratif, dan pengabdian masyarakat berbasis inovasi.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. H. Muhlisin, M.Ag. menegaskan bahwa penandatanganan PKS ini menjadi bagian dari strategi FTIK untuk memperkuat implementasi kurikulum berbasis Outcome Based Education (OBE), memperluas jejaring riset, serta meningkatkan kualitas tridharma perguruan tinggi melalui kegiatan kolaboratif lintas kampus. “Kita ingin memastikan bahwa mahasiswa FTIK bukan hanya belajar di ruang kelas, tetapi juga berinteraksi, berkompetisi, dan berkolaborasi dengan mahasiswa dari universitas lain. Dengan demikian, mereka akan memiliki pengalaman akademik yang lebih kaya dan siap menghadapi tantangan global,” ungkapnya.
Sementara itu, Dr. Muhamad Afandi, S.Pd., M.Pd., M.H., selaku Dekan FKIP UNISSULA menyambut antusias kerjasama ini. Menurutnya, sinergi antar dua fakultas akan membuka peluang luas untuk pengembangan pembelajaran inovatif, penelitian bersama, publikasi ilmiah, hingga pertukaran dosen dalam kegiatan guest lecture maupun visiting professor. “Kami percaya kolaborasi ini akan memberi manfaat nyata, baik bagi dosen maupun mahasiswa, dalam memperkaya praktik akademik,” ujarnya.
Dokumen PKS yang ditandatangani memuat sejumlah poin strategis, di antaranya kolaborasi riset dan publikasi ilmiah, pertukaran dosen, penguatan program pengajaran, hingga peluang pengembangan kapasitas mahasiswa melalui seminar dan forum akademik bersama. Kedua fakultas juga berkomitmen menghadirkan kegiatan perkuliahan yang melibatkan dosen tamu sebagai upaya memperluas wawasan mahasiswa.
Kerjasama ini juga mendapat apresiasi dari para Ketua Program Studi. Ketua Prodi Pendidikan Matematika menyampaikan bahwa kolaborasi tersebut akan memperkuat pengembangan mathematical thinking mahasiswa melalui seminar tematik dan pertukaran dosen. Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia menilai kerjasama ini penting untuk memperluas jejaring penelitian dan penguatan literasi di era digital. Sementara Ketua Prodi PGSD menyambut baik peluang yang diberikan, karena mahasiswa akan mendapatkan pengalaman belajar di sekolah mitra yang berbeda, sehingga memperkaya perspektif pedagogis mereka.
Prof. Dr. H. Muhlisin, M.Ag. menambahkan bahwa kerjasama ini merupakan jawaban atas tantangan era digitalisasi dan disrupsi pendidikan. Pendidikan tinggi, khususnya fakultas kependidikan, menurutnya harus mampu melahirkan guru-guru masa depan yang tidak hanya menguasai teori, tetapi juga memiliki keterampilan digital, pedagogi inovatif, dan komitmen moral yang kuat. Ia menegaskan komitmen FTIK UIN Gus Dur untuk terus menjadi kampus rujukan dalam pengembangan pendidikan Islam modern yang relevan dengan kebutuhan abad ke-21.
Penandatanganan PKS ini menjadi tonggak awal sinergi yang lebih luas antara FTIK UIN Gus Dur dan FKIP UNISSULA. Dukungan penuh dari dekan, kaprodi, serta civitas akademika kedua fakultas diharapkan menghasilkan langkah-langkah konkret yang berdampak langsung pada peningkatan mutu pendidikan tinggi di Indonesia. Dengan semangat kebersamaan, kerjasama ini menunjukkan bahwa penguatan pendidikan tidak bisa dilakukan secara sendiri-sendiri, melainkan melalui jejaring dan kolaborasi yang berkesinambungan.
Recent Comments