Literasi numerasi adalah kemampuan untuk memahami, menganalisis, dan menggunakan informasi matematika dan angka dalam kehidupan sehari-hari. Literasi numerasi merupakan kompetensi dasar yang penting untuk dimiliki peserta didik. 

Literasi numerasi memiliki cakupan yang luas dan beririsan dengan literasi lainnya, seperti literasi kebudayaan dan kewarganegaraan. Literasi numerasi dapat diterapkan dalam berbagai konteks, seperti: (a) Kewarganegaraan, yaitu memahami isu-isu dalam komunitas; (b) Profesional, yaitu dalam pekerjaan; (c) Rekreasi, yaitu memahami skor dalam olahraga dan permainan; dan (d) Kultural, yaitu sebagai bagian dari pengetahuan mendalam dan kebudayaan manusia madani. Contoh penerapan literasi numerasi dalam kehidupan sehari-hari adalah kemampuan untuk menentukan atau mengelola waktu yang tepat. 

Yuuk Gabung  di acara kami…..?!

Program literasi numerasi melalui pull out photo math box berbasis AI dalam agenda “Sharing Session dan Studi Tiru” ke SLB Mutiara Bangsa Sukorejo dan program Slot gacor “ANABUL CARE” di Curug Sewu pada hari Selasa, 19 November 2024 sebagai salah satu mata kuliah Unggulan Prodi Matematika FKIP UNISSULA yaitu “Pembelajaran Matematika Inklusi”

Matematika inklusif adalah pendekatan pembelajaran matematika yang bertujuan untuk memastikan semua siswa, termasuk yang berkebutuhan khusus, memiliki akses yang sama terhadap pembelajaran. Dalam pendekatan ini, pengajaran dan pembelajaran dirancang untuk mengakomodasi perbedaan individu dalam pemahaman. 

Inklusi merupakan pola pikir yang memberikan kesempatan yang sama kepada semua anak, salah satunya untuk belajar di kelas yang sama. Sekolah inklusi adalah sekolah reguler yang menyatukan anak-anak dengan dan tanpa berkebutuhan khusus untuk mengikuti proses belajar mengajar bersama-sama.

“Sekolah Inklusi BUKAN Sekolah BIASA – Tapi Sekolah yang LUAR BIASA untuk mendidik anak-anak HEBAT”